Let's read

1. Cuci muka terlebih dahulu 2. Jangan pakai skincare apapun setelah cuci muka selama 30 menit 3. Perhatikan kondisi kulit wajah. Jika A. Kulit kering, maka tidak ada minyak sama sekali di seluruh wajah B. Kulit berminyak, seluruh permukaan kulit akan memperlihatkan minyak C. Kulit kombinasi, biasanya berminyak di area dahi, hidung, dan dagu sedangkan area pipi terasa kering D. Kulit normal, tidak memperlihatkan minyak yang berlebih dan tidak kering

1. Kulit Kering Kulit kering ditandai dengan pori-pori yang kecil, terkadang mengelupas, warna kulit kusam atau tidak merata, bersisik, dan terasa perih. 2. Kulit berminyak Kulit berminyak memiliki pori-pori yang besar, jika dipegang dengan tangan atau tisu akan sangat terasa minyaknya, biasanta jerawatan, warna kulit terlihat kusam. 3. Kulit kombinasi Merupakan perpaduan antara kulit kering dengan kulit berminyak. Biasanya mengalami kulit berminyak di area hidung, dahi, dan dagu sedangkan kering di area pipi dan dahi 4. Kulit normal Adalah dambaan setiap orang memiliki kulit normal. Dengan kadar air dan minyak yang cukup maka kulit normal terlihat bercahaya dan lembab. 

Agnostik adalah orang yang tidak meyakini agama, bisa dibilang mereka ragu akan kebenaran agama. Sehingga mereka memilih untuk tidak memeluk agama apa pun. Biasanya mereka menggunakan patokan tindakan berdasarkan kemanusiaan. Mereka berbuat baik karena landasan kemanusiaan. Mereka tidak mengharap pahala, begitu tandas mereka. Mengapa mereka meragukan agama? Apakah karena agama memang kurang memiliki bukti yang kuat untuk diyakini, atau karena mereka yang terlalu kritis terhadap sesuatu, masih menjadi pertanyaan yang pelik. Yang jelas mereka merasa nyaman dengan keyakinan mereka yang tidak meyakini agama. Agnostik lebih mengedepankan akal dan logika. Seperti sains, ya mereka sangat menyukai sains atau bisa dibilang menuhankan sains, karena sains bisa dibuktikan dengan logika dan sains bisa dirasakan dengan indra. Ada beberapa orang yang mengaku keluar dari agama Islam kemudian memilih menjadi agnostik. Dari yang saya pahami, mereka keluar karena berbagai hal seperti karena me...

Ing teras ngarep omahku Laras miwiti critane. "Kena apa ya Rin awakku saiki gampang kesel, sirahku kerep mumet, magh ku kerep kumat, ilat rasane pait." Manawa disambati mangkono iku paling dak jawab, "Bisa uga kowe kurang leren lan akeh pikiran, Ras (arep ngomong stress kok ora tekan jeneng kanca dhewe). "  Kepiye maneh, saka panuture Laras, saben esuk mruput dheweke tangi dhisik saperlu masak kanggo keluargane. Anake ana telu, sing paling gedhe kelas 2 SD lan sing paling cilik isih bocah umur 3 taun. Bojone nyambut gawe dadi kuli panggul. Laras dhewe ora oleh kerja karo bojone. Wong wadon prayoga ing omah ngurus anak. Sawise masak, iseh kudu nandangi panggawean liyane. Ora ana wektu kanggo Laras ngurusi awakke dhewe. "Anakku sing nomer loro njaluk dimasakne endhog diorak-arik, sing nomer siji ora doyan endhog, alhamdulillaah sing nomer telu manut wae, bojoku njaluke kudu sing berkuah. Gelem ora gelem aku masak pirang-pirang jangan supaya kabeh bisa ma...

MASIH NANYA “KENAPA HARUS TA’ARUFAN DAN GAK BOLEH PACARAN?” INI 7 ALASANNYA! 1. Melalui ta'aruf, perjalanan cinta jadi lebih terjaga 2. Terhindar dari segala bentuk php, kalau oke, nikah. Kalau gak, cari yang lain tanpa baper apalagi galau 3. Kalau ta’aruf gagal, hati gak harus hancur berkeping keping 4. Proses saling mengenal menjadi lebih jujur dan apa adanya 5. Dengan ta'aruf kita bisa mengenal calon dan mengumpulkan informasi sebanyak-bbanyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya 6. Ta’aruf cenderung dirahasiakan prosesnya sehingga terlindungi dari fitnah, insyaallah berkah pun terarah 7. Pasca menikah, perjalanan cinta yang sebenarnyalah dimulai, minim drama, dengan visi yang sama, mencintai pasangan selamanya, dan rasa tanggungjawab atas pilihan yang telah diambilnya. Faktanya ta’aruf menghindarkan kita dari drama, memberi kita pilihan untuk menjalani hubungan dengan visi yang sama. Karena ta’aruf adalah salah satu cara yang bisa kita pilih untuk m...

Kodrat adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang, bukan dilekatkan oleh orang lain atau budaya. Seperti, kodrat wanita bisa hamil, menyusui, menstruasi. Sedangkan kodrat laki-laki bisa membuahi, tidak bisa menyusui, hamil, dan menstruasi. Jaman dahulu, wanita Indonesia banyak yang bekerja di sawah. Tapi masyarakat pada masa itu tidak pernah mempermasalahkan bahwa wanita-wanita yang bekerja di sawah tersebut melawan kodrat.  Yang menjadi masalah ada di masa sekarang. Wanita yang bekerja di kantor dan lebih menggunakan otak mereka daripada otot mereka dihakimi melawan kodrat, menelantarkan anak dan suami, kurang bersyukur dan qonaah, ingin menjadi sosialita dan hidup hedon.  Padahal ada wanita yang ditinggal suaminya minggat entah kemana sementara ia memiliki anak yang harus ia hidupi. Maka mau tidak mau dia harus bekerja. Mencukupi kebutuhan hidupnya. Karena kerabat laki-lakinya tidak mampu atau tidak sadar bahwa ia menjadi tanggungannya.  Jadi sej...