Punya Anak, Pernah Nyesel Gak?
Di Indonesia, pertanyaan 'sudah isi belum?' Memang kerap ditanyakan pada pasangan yang masing anget-anget nya menikah (Saya tidak tahu di negara lain karena belum cukup data) Pertanyaan tersebut kerap dilontarkan pada diri saya sendiri. Biasanya saya jawab saya belum pengen. Karena memang masih ingin lebih lama lagi berdua saja dengan suami.
Memangnya kenapa sih orang lain kepengen banget tahu suatu pasangan suami istri sudah akan memiliki anak belum? Kalau belum apakah mereka menganggap keluarganya tidak bahagia? Ada yang kurang dari kehidupannya? Ah saya berlebihan ya? Tidak kok, buktinya ada teman saya yang menghakimi si anu tidak bahagia karena belum punya anak. Padahal hubungan si anu dengan pasangannya baik-baik saja, mereka sering tertawa bahagia.
Punya anak juga bukan jaminan sebuah keluarga bakal bahagia. Karena banyak orang tua yang menelantarkan anaknya. Hingga anaknya kurang pengertian dan kasih sayang.
Baru-baru ini juga ada seorang anak (lebih tepatnya bayi) yang disiksa oleh ayah kandungnya karena ayahnya sedang ada masalah dengan istrinya. Sang anak yang masih bayi perkiraan usia 3 bulan belum ada (karena masih pakai bedong) disumbat hidungnya, dijungkirbalikkan, dan disetrum, karena sang ibu tidari anak tidak mau mengangkat telfon suaminya.
Mereka tidak minta dilahirkan, orang tuanya lah yang menjadikan anak-anak tersebut ada.
Lalu untuk apa punya anak jika tidak jelas tujuannya? Hanya karena agar sama dengan orang lain yang punya anak? Itu bodoh sekali.
Comments
Post a Comment